KILAS BALIK PEMBANGUNAN GUA MARIA PENGANTARA SEGALA RAHMAT KUNG BEANG
Pembangunan Gua Maria Pengantara Segala Rahmat merupakan sari dari segala kerinduan akan kehadiran museum ekologis warisan inkulturatif masyarakat Wehea dan Gereja Katolik Keuskupan Agung Samarinda di Kalimantan Timur.
Kerinduan ini terwujud dalam butir kesepakatan bersama tokoh-tokoh adat dan masyarakat desa suku Wehea di Kecamatan Muara Wahau yang ditandatangani pada hari Rabu, 12-9-2007 perihal hibah tanah seluas 25 ha di bantaran Gunung Kung Beang atau yang sudah sering didengar dengan sebutan umum Gunung Kongbeng
Kesepakatan ini lahir dari diskusi masyarakat adat Wehea dengan pihak Gereja Katolik Keuskupan Samarinda melalui alm. Mgr. Sului Florentinus, MSF, Uskup Agung Samarinda pada saat beliau pertama kali mengunjungi Gua Kung Beang yang saat itu masih asli dan belum tersentuh pembangunan apapun. Dalam kunjungannya ke Gunung Kung Beang, Mgr. Sului Florentinus, MSF mengamanatkan fokus diskusi difasilitassi oleh Pastor Paroki saat itu yakni Pastor Remigius Ukat, SVD dan Tokoh Desa serta Tokoh Adat masyarakat Wehea yang mendampingi beliau. Mgr. Sului Florentinus, MSF menghendaki agar kawasan Gunung Kung Beang dikelola menjadi kawasan Taman Wisata Rohani Keuskupan Agung Samarinda.
Untuk mewujudkan ide itu, Uskup Agung Samarinda mengajukan permohonan secara resmi kepada tokoh masyarakat adat di ke-6 Desa Wehea sebagaimana tertuang dalam surat permohonan Yang Mulia Uskup Agung Samarinda, No. 85/KASRI/08/2007.
Menjawabi surat YM Uskup Agung Samarinda, pada tanggal 08 September 2007, masyarakat Adat dan Masyarakat Desa di ke-6 Desa suku Wehea di Kecamatan Muara Wahau sepakat untuk menghibahkan tanah di bantaran Gunung Kung Beang seluas: 25 ha
Tanah tersebut di atas dihibahkan kepada Keuskupan Agung Samarinda melalui Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, dengan Surat Hibah Bersama yang ditandatangani bersama.
Hibah tanah telah dikukuhkan dengan upacara ritual adat Wehea di lokasi, pada tanggal 22 September 2007, yang diikuti oleh Kepala Adat Besar dan 6 Kepada Adat, Kepala Desa serta Tokoh Masyarakat dan Adat Suku Wehea.
Atas dasar hibah tanah yang dimaksud, pihak Gereja Katolik mulai merintis kegiatan-kegiatan keagamaan di Lokasi Gunung Kung Beang
Kegiatan pertama yang dilakukan di lokasi ini adalah Pekan Orang Muda Katolik Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing yang dilaksanakan pada tanggal 27 s.d 30 Desember 2007 dibawa kepengurusan Ketua OMK saat itu atas nama Paskalis Blawing
Setelah kegiatan pekan Orang Muda Katolik Paroki St. Maria Ratu Damai dilangsungkan, setiap pembuakaan dan penutupan Doa Rosario bulan Mei dan Oktober juga dilaksanakan di Gua Maria Pengantara Segala Rahmat Kung Beang.
Orang Muda Katolik Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing kembali melakukan pekan OMK di tempat ini pada tanggal 22 September 2011 dibawa kepemimpinan Pastor Thomas Sudharmoko, SVD
Pada masa kepemimpinan Pastor Lucius Tumanggor, SVD Gua Maria Pengantara segala rahmat makin intens digunakan terutama pada pembukaan dan penutupan bulan Maria (bulan Mei dan Oktober. Dalam setahun, jadwal rutin mengunjungi Gua Maria oleh umat Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing dilakukan sebanyak 4 kali.
Selanjutnya pembangunan Gua Maria Pengantara Segala Rahmat Gunung Kongbeng diwarnai aktivitas devosional setiap bulan Mei dan Oktober dengan mengadakan misa bersama semua umat Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing
Pada tahun 2017, dengan bantuan PT. Sinar Mas Group, pembangunan Gua Maria Pengantara Segala Rahmat mulai direncanakan dengan baik, dengan dibangunya WC umum di sisi sebelah kanan Gua Maria dan pemasangan Gorong-Gorong di jalan masuk ke Gua Maria
Tahun 2018, Rencana yang lebih besar terjadi. Hal ini bermula dari pertemuan Dewan Pastoral Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing yang dipimpin oleh Pastor Adipati Yunus Alfred Manek, SVD dengan CEO PT. Sinarmas Group di Lokasi Gua Maria Kung Beang
Tahun 2019 dimulai pembangunan Panti Imam, Altar dan Tempat duduk umat, penataan lingkungan dalam Gua Maria serta tempat pentahtaan patung Bunda Maria Pengantara Segala Rahmat bernuansa Wehea atas restu Pastor Yohanes Lowa, SVD sebagai Pastor Paroki yang baru
Tahun 2020 pembangunan Paviliun kecil sebagai tempat bernaung di sisi kiri Gua Maria disertai dengan Portal di pintu masuk kawasan Gua Maria Pengantara Segala Rahmat
Tanggal 27 November 2021, Gua Maria Pengantara Segala Rahmat diresmikan sebagai Taman Wisata Rohani yang berorientasi pada konsep Gua Maria sebagai museum Ekologis masyarat Wehea
Â
Nehas Liah Bing, 13 November 2021
Disusun oleh Maximilianus Adifan (Wakil Ketua II DPP St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing)