Di depan Porta Sancta (Pintu Suci) yang berdiri megah dengan ukiran khas, seorang imam memimpin perayaan Ekaristi dengan penuh khidmat. Mengenakan kasula merah, simbol dari semangat martir dan karya Roh Kudus, ia membacakan doa-doa kudus di hadapan umat dan altar sederhana yang telah dihiasi dengan kain merah dan daun palma.
Para misdinar, yang mengenakan jubah putih dengan kerah hitam, berdiri mendampingi imam dengan tangan terangkat dalam posisi doa, menunjukkan sikap hormat dan kesiapan melayani. Di atas altar, tampak alat-alat liturgi seperti piala, patena, dan salib kecil yang menjadi pusat perayaan Misa.
Momen ini merupakan bagian penting dari rangkaian pembukaan Porta Sancta di paroki, di mana umat diajak untuk mengalami kembali kasih Allah secara nyata melalui sakramen dan doa. Suasana syahdu menyelimuti tempat itu, menghadirkan kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya.